Surga Istri Ada Dimana

Surga Istri Ada Dimana

Booth by.U terdekat ada dimana aja ya?

Yuk mariiiii di cek lokasi Stand by.U disiniiiii https://www.byu.id/id/booth-location

Jatinetwork.Com – Dikabarkan ada beberapa wanita masuk surga, dan mendapat jaminan dari Rasulullah SAW.

Beberapa cendekia menyebutkan bahwa Surga itu adalah milik Allah SWT. Dia yang berhak untuk menentukan siapa yang masuk Surga atau tidak.

Tidak ada siapapun yang mengetahui siapa yang berhak masuk Surga Kecuali Allah dan Nabi atau Rasul pilihannya.

Dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah.” (HR. Hakim 4853 dan dinilai ad-Dzahabi: shahih sesuai syarat Muslim).

Siapakah mereka yang berempat itu?

Dia adalah wanita suci yang memang pandai menjaga kehormatannya. Dia mempunyai maruah yang tinggi sehingga rahimnya dipilih Allah SWT untuk mengandung Nabi Isa Alaihi salam.

Jadi Siti Maryam, ibunya Nabi Isa Alaihi salam, menjadi wanita yang masuk dalam kloter pertama masuk Surga bersama wanita pilihan lainnya.

Dia adalah putri Nabi Muhammad SAW, yang tinggi budi pekertinya. Sangat dikasihi dan setia kepada suaminya Ali Bin Abi Thalib.

Beliau adalah Istri Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Setia mendukung Rasulullah walaupun ditentang orang-rang hebat dari kaum Kafir dan Musyrik.

Dia sendiri setia mengantarkan makanan ke Gua Hira, termpat rasul beribadah dan mendapatkan wahyu pertama kali.

Siti Asiyah ini adalah istri Firaun. Keimanannya kepada Allah tidak memudar, bahkan dia tidak mengakui Firaun (suaminya) sebagai Tuhan. padahal pada Tirani, ini Firaun mengaku sebagai Tuhan.

Siti Asiyah, juga membantu perjuangan Nabi Musa Alaihi salam.

Pernikahan dengan Siti Asiyah, merupakan pernikahan terpaksa karena penjajahan. Namun demikian Siti Asiyah merupakan isteri yang paling dicintai Firaun.

Namun, pada suatu hari Firaun menemukan Siti Asiyah sedang menyembah Allah. Sehingga disiksanya hingga meninggal.

Dalam beberapa sumber lain, ada beberapa wanita lain yang berhak menjadi penghuni surga yang pertama setelah ummul mukminin tadi. Dia adalah

Istri Nabi Ibrahim yang patuh kepada suami dan suruhan Allah SWT. Sanggup ditinggalkan oleh Ibrahim atas suruhan Allah SWT demi kebaikan. Berjuang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail.

Wanita mulia yang menjadi Ibu kandung Rasulullah Muhammad SAW. Mendidik bagina menjadi Insan mulia.

Beliau adalah istri Rasulullah Muhammad SAW yang paling romantis. Sanggup berbagi beas makanan dan minuman dengan Rasulullah. Dimana Nabi SAW minum, disitu beliau akan minum menggunakan bekas yang sama.

Beliau adalah contoh istri yang patut dicontohi dan dijanjikan Allah SWT syurga untuknya karena setianya kepada suami, menjaga makan minum, menyediakan tongkat untuk dipukul oleh suaminya sekiranya layanannya tidak memuaskan hati, berhias dengan cantik untuk tatapan suaminya saja.

Kepada Fatimah Rasulullah mengatakan, “Wahai Fatimah, jika engkau ingin mengetahui wanita pertama yang masuk surga selain Ummul Mukminin, ia adalah Ummu Mutiah.”

Wanita dermawan ini adalah isteri Khalifah Harun Al-Rasyid. Dia rela membelanjakan semua hartanya untuk kegunaan orang hanya niat karena Allah SWT. Wallauallam Bissawab.***

Taat kepada suami menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslimah yang telah menikah. Meski demikian, ketaatan istri kepada suami harus terlepas dari segala kemaksiatan. Dalam HR Ahmad, Nabi SAW pernah bersabda, "Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya:...

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taat kepada suami menjadi sebuah kewajiban bagi seorang Muslimah yang telah menikah. Meski demikian, ketaatan istri kepada suami harus terlepas dari segala kemaksiatan.

Dalam HR Ahmad, Nabi SAW pernah bersabda, "Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan di katakan padanya: 'Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau'."

Dalam pernikahan, suami bisa menjadi surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhaan suami menjadi ridha Allah SWT. Istri yang tidak diridhai suaminya karena tidak taat, dikatakan sebagai istri yang durhaka atau kufur nikmat.

Dalam HR Bukhari Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa baginda melihat wanita merupakan penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita bertanya mengenai alasan hal tersebut. Nabi menjawab di antaranya karena wanita banyak yang durhaka pada suaminya.

Dalam surah an-Nisa ayat 34, Allah SWT berfirman, "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya." Ketaatan seorang istri akan memengaruhi kelanggengan dan keharmo nisan sebuah hubungan keluarga. Islam pun memuji istri yang taat kepada sua minya. Istri yang taat dianggap sebagai wanita terbaik.

Dari Abu Hurairah ra, Ia berkata, "Pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, "Siapakah wanita yang paling baik?" Jawab beliau, "Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci."

Rasulullah SAW pernah bersabda tentang sifat wanita penghuni surga. Ia berkata, "Wanita-wanita kalian yang menjadi penghuni surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak, dan banyak kembali (setia) kepada suaminya. Apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata, 'Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha'."

Dikisahkan pada zaman Rasulullah, ada seorang wanita yang datang dan mengadukan perlakuan suaminya ke pada Rasul. Dari Hushain bin Mihshan, bahwasanya saudara perempuan dari bapaknya (yaitu bibinya) pernah mendatangi Rasulullah karena ada suatu keperluan. Setelah ia menyelesaikan ke perluannya, Nabi bertanya, "Apakah engkau telah bersuami?" Ia menjawab, "Sudah." Beliau bertanya lagi, "Bagaimana sikapmu kepada suamimu?", Ia menjawab, "Aku tidak pernah mengurangi (haknya) kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya." Mendengar hal itu Nabi menjawab, "Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya karena suamimu (merupakan) surgamu dan neraka."

Kewajiban lain dari seorang istri adalah benar-benar menjaga amanah suami di rumahnya. Baik menjaga harta suami hingga rahasia-rahasianya, dan bersungguh-sungguh mengurus urus an-urusan rumah. Rasulullah SAW ber sabda, "Dan wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban."

Namun, ketaatan yang harus dila kukan oleh seorang istri kepada suami adalah hal-hal yang ma'ruf dan baik da lam hal agama. Ajakan untuk kebaik an, seperti shalat, berpuasa, menggunakan pakaian syari, dan menghadiri majelis ilmu.

Kewajiban istri untuk menaati suaminya bukan sebuah ketaatan tanpa batas an. Dalam HR Al-Bukhari disebutkan, "Tidak ada ketaatan dalam hal berbuat Maksiat, tetapi ketaatan adalah pada hal-hal yang baik." Ketaatan istri ini harus dibarengi oleh sikap suami yang suka berkonsultasi dan meminta masukan dari istrinya, komunikasi seperti ini bisa memperkuat ikatan dalam keluarga.

Di antara keutamaan istri yang taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada suami adalah mentaati perintahnya.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ

“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tersebut adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya. (Lihat Nuzhatul Muttaqin karya Prof. Dr. Musthofa Al Bugho, hal. 149).

Begitu pula ada hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dengan ketaatan seorang istri, maka akan langgeng dan terus harmonis hubungan kedua pasangan. Hal ini akan sangat membantu untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Islam pun memuji istri yang taat pada suaminya. Bahkan istri yang taat suami itulah yang dianggap wanita terbaik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Sebagian istri saat ini melupakan keutamaan taat pada suami. Sampai-sampai menganggap ia harus lebih daripada suami sehingga dialah yang mesti ditaati karena karirnya lebih tinggi dan titelnya lebih mentereng. Wallahul musta’an.

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Selesai disusun di Darush Sholihin, 4 Safar 1436 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Kirim masukan terkait...

Pusat Bantuan Penelusuran

Setiap suami hendaklah bijaksana dan pandai memberi pengajaran atau wasiat kebajikan kepada istrinya. Sebaliknya, setiap istri hendaknya mengetahui hak-hak suaminya. Sebab, perkara yang pertama kali dipertanggungjawabkan seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (istri) dan anak-anaknya.

Allah juga mengingatkan kita dalam Alqur'an: "Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (Surah At-Tahrim ayat 6).

(etika rumah tangga) Karya Syeikh Muhammad bin Umar An-Nawawi, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya): "Pertama kali yang ditanyakan (dihisab) kepada seorang istri pada hari kiamat adalah tentang salatnya dan suaminya."

Kata Beliau SAW, "Ada empat macam perempuan yang masuk surga dan empat macam perempuan yang lain masuk neraka."

1. Istri yang memelihara kesucian (kehormatan dirinya).

2. Istri yang menaati perintah Allah dan menaati suaminya.

3. Banyak anaknya, penyabar, mudah menerima pemberian sedikit dari suaminya, mempunyai rasa malu. Kalau suaminya tidak ada di rumah, ia memelihara dirinya dan harta suaminya. Kalau suaminya sedang di rumah ia mengekang lisannya.

4. Isteri yang ditinggal mati suaminya, ia mempunyai anak banyak tetapi ia menahan diri untuk kepentingan anak-anaknya. Memelihara dan berlaku baik pada mereka dan tidak menikah lagi karena khawatir jika menyia-nyiakan anak-anaknya itu.

1. Istri yang berlisan buruk pada suaminya, kalau suaminya sedang pergi ia tidak menjaga kehormatan dirinya. Jika suaminya berada di rumah lisannya terus mencerca dengan kata-kata yang buruk.

2. Istri yang membebani suaminya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya.

3. Istri yang tidak menutup dirinya dari lelaki lain, bahkan keluar rumah dengan dandanan berlebihan.

4. Istri yang tidak mempunyai aktivitas lain kecuali makan, minum, tidur dan tidak mempunyai kecintaan untuk melaksanakan salat, tidak menaati Allah dan Rasul-Nya dan tidak berusaha menaati suaminya.

Dari Sahabat Sa'ad bin Waqash, mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang istri jika tidak membesarkan hati suaminya sewaktu mengalami kesempitannya, maka Allah akan melaknatnya dan begitu pula para malaikat semuanya ikut melaknat dirinya." (Baca Juga: Kisah Perempuan yang Selalu Berbicara dengan Bahasa Alquran)

Abu Ayyub Al-Anshari pernah mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Di langit dunia, Allah menciptakan (menempatkan 70.000 malaikat, dimana mereka melaknati setiap istri yang menghianati suaminya dalam penggunaan hartanya. Di hari kiamat kelak mereka dikumpulkan bersama para tukang sihir, para dukun, kendati sepanjang hidupnya dihabiskan untuk melayani suaminya".

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda: "Allah mengharamkan setiap orang masuk surga sebelum aku, hanya saja melihat dari sebelah kananku seorang perempuan yang mendahului aku menuju pintu surga. Aku bertanya "Bagaimana perempuan ini mendahuluiku? Dijawab: "Hai Muhammad, dia adalah perempuan yang bagus. Ia mempunyai anak-anak yatim tetapi ia bersabar merawat mereka hingga mencapai usia baligh. Lalu dia bersyukur kepada Allah terhadap semua itu".