Pengolahan Limbah Organik Dan Anorganik Memiliki Teknik Yang

Pengolahan Limbah Organik Dan Anorganik Memiliki Teknik Yang

Limbah lunak anorganik dan contohnya

Berbeda dari limbah lunak organik, limbah lunak anorganik memiliki karakteristik yang sulit membusuk. Itu sebabnya, mengubah sampah ini menjadi aneka kerajinan unik nan menarik sangat efektif membantu membersihkan lingkungan.

Kebanyakan merupakan sisa kegiatan industri pertambangan maupun rumah tangga, limbah lunak anorganik tetap mudah diolah menjadi kerajinan karena bahannya tetap lembut, lentur, dan mudah dibentuk.

Beberapa contoh dari limbah lunak anorganik adalah:

Pengolahan Limbah Anorganik

Jika tadi sudah membahas cara mengolah limbah organik, maka sekarang kita akan membahas tentang pengolahan limbah anorganik. Contoh limbah anorganik antara lain bekas kaleng, pecahan kaca, plastik, dan lainnya.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah anorganik antara lain dengan sanitary landfill, insinerasi, prinsip 3R, dan bioremediasi. Yuk, pahami satu-persatu!

Sanitary landfill adalah usaha pemusnahan sampah dengan cara mengisolasi sampah di dalam tanah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi. Salah satu contoh sanitary landfill yakni tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi.

Pengolahan limbah anorganik selanjutnya yakni dengan cara insinerasi. Nah, insinerasi sendiri merupakan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi panas.

Well, elo semua pasti sudah sering mendengar istilah 3R, kan? Yap, prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah sampah anorganik nih, guys!

Masih penasaran dengan materi pengolahan limbah? Kamu juga bisa belajar lewat penjelasan tutor cukup dengan klik gambar di bawah ini, ya!

Terakhir, elo bisa mengolah sampah anorganik dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan proses penghilangan zat kontaminan dengan bantuan makhluk hidup seperti bakteri, archaea, fungi, dan tumbuhan.

Nah, sudah paham kan, soal cara mengolah limbah. Sekarang, pahami juga cara mengetahui lingkungan mengalami pencemaran atau tidak melalui bioindikator.

Bioindikator adalah suatu organisme yang bisa menunjukkan kualitas lingkungan. Contoh bioindikator antara lain Xanthoria sp, cacing tanah, dan eceng gondok.

Bioindikator sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya nih, guys! Kelebihan bioindikator yaitu bisa memprediksi efek zat pencemar terhadap makhluk hidup. Sementara itu, kekurangan bioindikator yakni bisa juga berubah karena faktor selain zat pencemar seperti parasit, predasi, atau penyakit.

Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Hewan Amfibi – Materi Biologi Kelas 10

Well, sekarang elo semua sudah tahu kan bagaimana cara mengolah limbah dan cara mengetahui suatu lingkungan tercemar atau tidak. Tapi, kalau ditanya cara memulihkan lingkungan yang sudah rusak, kira-kira elo mau jawab apa nih?

Jadi, restorasi lingkungan merupakan usaha manusia untuk membantu pemulihan lingkungan dari kerusakan.

Meskipun lingkungan sebenarnya bisa memulihkan diri sendiri, tetapi dengan adanya restorasi lingkungan dapat mempercepat pemulihan lingkungan. Misalnya dengan melakukan pengawasan dan pemeliharaan lingkungan sehingga tidak ada gangguan pada proses pemulihan.

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

Contoh Soal Pengolahan Limbah

A. Menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas

B. Mengurangi emisi gas karbon dioksida

C. Mengurangi proses penipisan lapisan ozon

D. Menghasilkan pupuk yang bisa menyuburkan tanah

E. Menghasilkan bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif

Jawaban dan Pembahasan:

Di dalam proses insinerasi terdapat proses pembakaran dalam suhu yang sangat tinggi. Pembakaran ini menghasilkan energi panas yang bisa jadi energi alternatif. Maka jawaban yang tepat adalah A. menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas

Baca Juga: Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui

Yeay, selesai juga nih, pembahasan kita mengenai pengolahan limbah. Well, kalau elo ingin tahu lebih detail lagi mengenai materi hari ini. Elo bisa kunjungi aplikasi Zenius, ya!

Nah, sekarang coba sebutkan jenis limbah apa yang sering elo temui dan apakah elo pernah mencoba mengolahnya?

Yuk, Mengolah Limbah Keras yang Ada di Rumah! – ditsmp.kemdikbud.go.id (2021)

Manfaat Sampah Organik Bagi Kehidupan – mmc.kalteng.go.id (2018)

Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semester 2 – Kemdikbud (2017)

Originally published: January 14, 2022Updated by: Erika Fajriatur (Kampus Merdeka Intern)

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 10 0 R 23 0 R 24 0 R 25 0 R 26 0 R 27 0 R 28 0 R 29 0 R 30 0 R 31 0 R 32 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœµ=ioÛV¶ßä?óåIE$ó.¼$‹Â%ñ´išebwŠ"<(’·&¶<²�<ϯ÷œ»/$%…î`‰¼ËÙ·{HÌ7w—g‹åÝ觟æww‹åÅéjôñàd}ó‡›Óƒ÷‹óËëÅÝåúúðpôüå‹Ñó“§OþAFÅLŒNΞ>‘ßäÿȈp2å¨ÅŒÕ£“+¸s??}òq<šü{tòëÓ'Gr¶Y�óërVP9¿¬f¥š_Àü"�?:zóbtÐùóõÝÝúªxR{ӆΪe3µñÇ1ç¼f$+¢‘>`ÿyúdZÌ ü�7iAGeSÎø¨dòëæôé“?~]?}RŠYUâšòi(¢¯¨GÅh)—>xuµ8?­F/×£öàÜÁ- aåLp\š4#ZÈ_5ìÊ%µ@f ‚�T­ iLBÂé¬.GuÁ@.�4¿®ï7׋/£õ™O¤°WÃfEìõâb±‘„9ݼåe¼ÕÑê~‰$¯——§wÃîÈ�‘`ÃïC‰�ÉqªjˆQTu}sn¾}@•»¸›LÅX~Tã›'„Œà+~üµ¾Ÿ°±d®üü2ƒ+÷ZŒ¯à~,î`ÞY,í×ËÕ,yy½’óNÿÏ^¿¹¸™pµò¯RŒ_À·£ãïB›Çh3"ñõ±NëÈ`HT70˜ˆzÆ¥²J�‡]Î~ؘ²E[ªªŒÝÇñ¿Ö“)™LI#iCªïd~º±àhg’�ÉÐû489Ùç"õ°”¨òÇA²á3^g6§ÃîC‹ŒC¼ÏhŠ‹�,%¶có˜ýzŠ£äætqè�)Ë¢* SZ¼!ã3ZulHê�7ä-¤U{!IKÇhð´r»»´1)¶ßkûÓm*2KµÒ5ˆ{†Ø¯¦Y´¦Co#¤ÏÌê!Wx5o؈Yóøì2nBçªqŸWRÙøøx2eã·#0¦tBøXL¦¥´äòc`>’ºBåH ˜‘¤‘^6·¤„ú@D‡e'¡ùm¿�Ÿ¼�Ÿ%Ÿ5UÇ>&༇PÿÍ‹W/GÅÁo‹ë󑢦¯^N‚|FHw‰gjÇ#ž™Ê_›èå0cç ‰Ey!i" &¼è'™Ocpx Ž]‘¡_th¿?š4ã·?[ßýŸó_&Óz<+/�à÷o¯à÷`ùs}_¨;ï>Èo?Ïa>Žymn¼”³å?#yG}{qæø&‡ËÏ·ðû|³sŽå—#ùµÇÏ0õ‰†´‘!b"³@É@.©RJÚTí”aehL»^ ĉ„aV8 €oÞ½<êb"ïf©”ì¹­z„¢ôÖs‹ˆd‘ßßÏÿœ#;‘rŠ©¯!™ŸÌÁD)!N@êùÉ«áHÀt~Ü ‰È@ Ú�¼™ÿ ¼û€Bôüöü$á!D‡2”2ã–)8-*ˆA¾µgùXåˆaªa!_¬çoO比‚ؽ²¼Dáû ¿â�9’äýD‰¢®¾A‰î"FÝ­ú¼ 3Â| zØÜÄ¥’1%B†óåVË‘"X¯Š×“žšJB‹R‚iü³ÂI5¾žÔãå)8µ¤€¿ÀõSø€«�ü¸LêHÒÎ…r^¢�¥p�̬8+.�ì ®g�ˆ’œH–¬ÒM.š]¥šÅ4ú dX_ƒíZ(³UIÕ‘"¿î¥Ð|‘)´½s¼�´Ú€„]vîÎ"fUQH,À»¤¤�ëñ6´DŸ¬òCç*e·QénqAKˆô –I¹Òµs¶„ ( øë¸ÔѤ”DlÆWHÚ©$=È¡M ÷¦s·ª“¾Œ”¸¯GÖ¹\ÝMF¤–Æ"¬uéç{©_·�q_iAùv ¿î@Ûº…¤éF¢f3aÁ»Ö£=‚ÉX³¤û±—æ”’I;ÝÐç8ÿw™3X$Å¢syÚI éÊÁè¤(;׋õ/"§Í¬iãèoh5S­æ¿”WÐdâåo`úYLy'^eQ̪*ÄKt®×£Áe!9²§ÓœQsI(VC°ê±ø­1‘ß.¥"oT\Y�߀żØJ‡i·S©spfvþ8®:×ëQb¨´ÐÊGÅãùë‘©š³•ºù'pCÖã(p  ïÝÜïVpÚ Uñ¬»–c}ú]°Y~È®{Í)@سºœ(L¾`ÖÛ©¡Œt+™¶�mñ‘i:׋5>FFðYÅZ°y}ŸëKøW¹’³‰Šy>Ë_eRÝnš3 Á™‡t¤~a™¬è\9VüØ É²ÉéU§Š²\êÀ9e(Õ½ŠÐïéõtþû$ç·Ul*­îv±)«ÚV<ø‡Tá0dZâÅѪg?~rü,ñs° #¿UøYãgcïáì"‰DëQ•@(ÂÝÆï7�&¬¥ œÃ"âaÆ#�L§Ú�ÝÃÏ•®Ë¯ïOa*¯KÓðy‚7­Ôeö\yA¹À5M¸í.'P˜½âïX�05üë©éVÆK—Ö.ápÉ­�°áÔs•^ËŸ¿À�…ÿ6ßÏ`ÉøÜØ÷Œ M•`=V•0à&-“Ë ¥ÚŸÜ-8õ–¢Xð-ã~Ö´‹¢L’B‰ ˜š”�prNÒÅ�o×®Pt‰z$qŒ©õ“Ú¿C�¿(6Ë º"ɽÿf^ ÅÕo%l+"Ž<¨ º·Û p­'TÀ œ±ÔòvÕYà ½\�ÆÊq>&ù‚¼ÒSN ÌYBÀØ‘ð„”¦ÛSšJ×£4jÓz¢ÕÖ)ÇT•Ô*~ÙXî �"@}$<ª †Ê³w!<ë#<“IwC÷'<+kp£á3©PHx¾=á™Ìðbø²gÞ–ÞHNl%ÓøÛRÍš}´õž€KyÎw"sÙGf.ÐÕmAfï,[kwÝ@]ˆHUShÞ)Š‚Øz—L=ˆ¨?ă�ˆÌ­Äf"])Ï_iº¤›–SY x6S™Ü¤L–q*Ôðʪéf2*j(�å)š7ÅlWË�O—ë¿C1V¢)ÛY‰Zƒw¸‹Gžü;Y/(eÖ>‘³égHßVÏ–±^�»{é‹$úï¤öL’˜2NNi¨HÜÂnZÓêI�o†„c²‚ß ©šI~ª–;x_•^õõ¦’ŠÖà¯0ð‚Ÿßl<è7kúQji½yË^§Ë$y¥=Ø›¾¬Q¾ÃÒ—RHW™(*$õî—h7{hVŒa@âY'€Ö#rƒQ¼×ÛòÏ�· ¸ÃÏÇÚ¸žZx«á8¨fh´“AZ`qL“ƒ”fvPùíN5X‡Ò}–ZÃäDÀ}C6ŸY^»Ì ã/LþðC´†c»{’²7N zôv²xB†a>²E’�ú;øièu!ýÄ_]~Ñ™(FUšŒè8$‘ c¯CfMÒÞtd\@µÉ#¤gÙr…™�¤;¸fVÒÒV˶‰ç4 „µ�‘D½ÂJ3:•a(ßë²yY` »åÝ,é·7«5(6@fíTÆ»<ï9Å1U‰ö3‰‰�ðÌC—”hwÆ„æãKhbçî3sÒÕ/™Ãñ/¹â$‹ÿçé“ZFñàéi=c\&¾¨MhÐØÀ�õÍz!Øb-Ùóí¸ƒ £1V̘uþüøäÃüuÒª³ý.IC#u¼Ë-:ÂÔi‘Af{N€oz{¹`#ÿ³¢aadÒ2(¢?‘q¾°ôçЧÓÆ žG\‰¶­¤hÓÄ´�ú$€L„‘ù¹‘@Óº¬È蛕Ïù§[iàü êßXýÙ¦½`�Ò`Ñ{ÿø�ÛШBFg4·MÚ¶Û6Q«óÛü•7¶Pú`¿Aë�[S<õS•� á+Ÿ‚¶æ+ÌÄvèOðdÛ]uË]'@9. �Ìô’5;ZSe*B];‡»Ÿaƒ{]–%êZ2mÞÚ¨Ê6ܹ›hhàÚ'Û'ݺ±«`�K<’EFøá+`‘Áúê“Í .4vŒÉ2Œî½»+‹T�`ÐÒPÜ’^߸ÉÌ^+a Ü%à3Lì�y+¨P*×Fô|°˜>°„l¾˜ p˜TåØðZ�` Ìx^+nÀ°!�°Ç‘ ÞÈØŇéÊVÅ…¤©!pqà+ÆW�ÕžÐ(–ËqŸ­ÞMì©-Buûœ²½0âÒŒ¯­iU5V%º1,•˜d¸ã˜J]ÂXdõ®ßªdÜL³fâZ—<;©;i°c�’�f)xUÍ‚<Ö3®—6¿Ad#¢O«‚uQn¯<ž¹«¨“‘âª'D8“ÆV›YÁ‰ÄÅ�ù¤sÍ˱gê†Xu ÚÄxêà¯ý8ì�©-ɳãÚ‚n ìM‚£¨K¥_±�i¬‰�!ŽR›5Rg†ÓV}“•-W®n!ŒA0l;÷vDÖ†b¬ü¬Z+í×æ·•;ï&NÇÎ0­­Ü\†üH£ßrßø2nR�ç1§f}û‹¡ögÙýG}ûW{í/#ÚQ•9pãðSQ0v8-忼>œÖòß’¿ç‡Ó þåúw©Wú߇BÝÆŸrÚ~°\Ãå7zt8eþÂì�Þ¹Pðf B¤B]ÅYâÿy.K¼l×:R»ÛÛÕa¸¤Ý¬>l

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Pernahkah Mama memikirkan kemana nantinya sampah-sampah plastik ini berakhir? Apakah hanya akan menumpuk di tempat pembuangan akhir atau malah didaur ulang?

Masalah sampah dan limbah nampaknya masih belum terselesaikan di Indonesia. Masyarakat masih banyak yang tidak sadar akan lingkungan, seperti masih membuang sampah sembarangan ataupun menggunakan plastik berlebih.

Memang, langkah yang paling efektif adalah dengan mengurangi penggunaannya. Namun, ada juga cara lain untuk membantu mengurangi limbah di lingkungan, yakni dengan mendaur ulangnya menjadi berbagai macam kerajinan.

Jenis limbah yang dapat didaur ulang bisa berupa limbah lunak organik maupun anorganik. Apa yang dimaksud dengan keduanya, ya?

Untuk menemukan jawabannya, mari simak informasi dari Popmama.com tentang jenis dan cara pengolahan limbah lunak organik dan anorganik. Baca sampai habis, ya.

Apa yang dimaksud dengan limbah lunak?

Sebelum masuk ke dalam penjelasan limbah lunak organik dan anorganik, terlebih dahulu Mama perlu mengetahui definisi dari limbah itu sendiri. Sederhananya, limbah diartikel sebagai sisa produksi alam maupun hasil kegiatan manusia.

Secara lebih jelasnya, menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo. PP 85/1999, limbah merupakan sisa atau buangan dari suatu usaha dan kegiatan manusia yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.

Limbah sendiri ada banyak jenisnya. Beberapa diantaranya adalah:

1. Limbah berdasarkan Wujudnya

2. Limbah berdasarkan Sumbernya

3. Limbah berdasarkan Senyawanya

Untuk limbah lunak sendiri, penamaannya sesuai dengan karakteristiknya, yaitu bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Nah, limbah lunak dibagi menjadi dua yaitu, limbah lunak organik dan anorganik.

Baca poin berikutnya supaya mengetahui apa itu limbah lunak organik dan anorganik, yuk!

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK SEBAGAI TRANSMODE UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MASYARAKAT PANTAI GONDARIA PARIAMAN

Wince Hendri, Rona Taula Sari, Erman Har, Gusmaweti Gusmaweti, Azrita Azrita, Lisa Deswati, Nawir Muhar, Retti Yuselmi, Nuriadilla Nuriadilla, Khoirirafika Khoirirafika

Abstrak: Upaya pelestarian dan pemeliharaan lingkungan agar terbebas dari limbah yaitu dengan cara pengolahan limbah dengan pola 3R. Konsep 3R mendorong masyarakat melakukan penanganan limbah dari sumbernya seperti pemilahan limbah dan pengemasan limbah dengan benar, mendorong penerapan konsep pemanfaatan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema ”Berkarya Tanpa Batas” merupakan kegiatan pengolahan limbah organik dan limbah anorganik yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam penanganan limbah sehingga menambah wawasan masyarakat terhadap limbah yang dibuat dapat dijadikan kerajinan yang mempunyai nilai seni atau trash mode. Produk olahan sampah organik dan anorganik masyarakat terdiri dari tas dan bunga yang terbuat dari plastik. Sementara itu, kulit daun bawang putih diolah menjadi bunga. Pengolahan batok kelapa menjadi celengan, gelas, gantungan kunci, sendok, dan souvenir lainnya.

Abstract: Efforts to preserve and preserve the environment so that it is free from waste is by way of waste treatment with the 3R pattern. The concept of 3R encourages people to handle waste from its source such as waste segregation and packaging of waste properly, encouraging the application of the concept of using waste that has economic value. Community Service with the theme "Working Without Borders" is an organic waste and inorganic waste treatment activity that aims to improve the skills and creativity of the community in handling waste so as to increase people's insight into the waste that can be made into handicrafts that have artistic value or trash mode. The processed organic and inorganic waste products of the community consist of bags and flowers made of plastic. Meanwhile, the skin of garlic leaves is processed into flowers. Processing coconut shells into piggy banks, cups, key chains, spoons, and other souvenirs.

Limbah Organik dan Anorganik, Kreativitas, Transmode.

Adnyawati, N.D.M.S. (2011). Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Tentang Hidangan Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 44, Nomor 1-3, April 2011, hlm. 52-59 54

Marliani, N. (2014). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi. Jurnal Formatif 4(2): 124-132, 2014. ISSN: 2088-351X

Marfuatun, (2013). Potensi pemanfaatan sampah organik. pengabdian pada masyarakat. Yogyakarta

Mulyanto. (2007). Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graha ilmu

Sutoyo, Bagong. (2013). Fenomena Gerakan Mengolah Sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Wahyono, S. (2001). Pengolahan Sampah Organik dan Aspek Sanitasi. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2 (2): 113-118

JCES (Journal of Character Education Society)Universitas Muhammadiyah Mataram

Contact Admin: Email: [email protected]WhatsApp: +62 852-3764-1341

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:

%PDF-1.5 %���� 390 0 obj <> endobj 405 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<32F06F1670EACF428094D9296281426B>]/Index[390 36]/Info 389 0 R/Length 79/Prev 216469/Root 391 0 R/Size 426/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream h�bbd``b`f S�S>���$5�k8�`)�@H1��� �H�2�8d12���b`� �!�@� �> + endstream endobj startxref 0 %%EOF 425 0 obj <>stream h�b```�R� ��1džd3�ԩ~�?j:k�r0 �g`p��J�����N>�a�])�w�䡦G�6 =��#::"�GG3d �8��@���T��y�X$�����0C� ���CVÖ�eM/Y/p��������#~6��� �Wk20�+�tQ1��b`֘��������T�$@� ,�8� endstream endobj 391 0 obj <>/Metadata 46 0 R/Outlines 71 0 R/PageLayout/OneColumn/Pages 388 0 R/StructTreeRoot 74 0 R/Type/Catalog>> endobj 392 0 obj <>/Font<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>> endobj 393 0 obj <>stream h�Ԛ_���� S���\ `_rm��(b7ia�A9>w������wf8�ήv%��Ns���!9�q�:�����LEV�G(;e�I��Lt��Y{x��i��)g:^9��$D0c�DJX�T�H9�h"�TrzY�)[�rBkUu�hP�Ó�Y�[�xu�j��� �9�����~�x�p���1�.�����Z�ݫd���Uiz�tZ\�-?>(g����ի�޽0�+�)c�&��zy�������������߮o�DM����7����w���~����.^ow��;�����z��~y��y��x�Rz�f���Ep��O+�Eow�O��n�ODp��`�8fT�z�������������a���^��W���nh�Vfo�Ӓ5l�7�ۣ/ow�W�T�L��>�K���'{$V+j����B��"ޗv���2�s��mT���hK(X�=�N�r�}��z��xv�F�.u�Y|_��<'������\4�Xl�oN�-sx���eի��8N���

Hello, guys! Ketika elo mendengar kata limbah, apa sih yang terlintas di benak elo pertama kali? Well, pastinya elo semua akan berpikir tentang aromanyanya yang tidak sedap, kan? Nah, sebenarnya ada lho, teknik pengolahan limbah yang dapat dilakukan agar sisa limbah tersebut dapat dimanfaatkan. Pasalnya kalau didiamkan saja, selain menimbulkan bau, limbah juga dapat menjadi sarang penyakit, lho!

Jadi, langkah pertama dalam proses pengolahan limbah adalah memisahkan mana yang bahan limbah organik ataupun anorganik.

Dengan membedakan berdasarkan jenisnya, elo bisa memilih pengolahan limbah yang paling tepat. Misalnya, sampah organik bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Yap, kita dapat membuat biogas yang berguna sebagai pengganti gas LPG.

Nah, elo tahu nggak sih apa yang dimaksud dengan bahan limbah organik dan bahan anorganik?

Kita bisa bedakan keduanya dari unsur yang terkandung dalam masing-masing jenis limbah. Limbah organik mengandung unsur karbon dan bisa dengan mudah terurai atau mudah membusuk.

Contoh limbah ini bisa kita temui sehari-hari, mulai dari kulit buah dan sayur, hingga kotoran manusia dan hewan. Oleh karena itu, limbah organik juga dapat disebut dengan limbah alam.

Sedangkan limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon dan sangat sulit terurai atau bahkan tidak bisa terurai/membusuk sama sekali. Contoh limbah anorganik, seperti plastik dan baja.

Nah, kalau elo ingin tahu perbedaan limbah organik dan anorganik, manfaat, dan teknik pengolahannya, yuk, baca sampai habis!

Limbah organik dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering.

Tapi, sebelum baca lebih lanjut, elo harus tahu dulu ciri-ciri limbah organik biar bisa ngebedain sama limbah anorganik. Okay, langsung aja simak karakteristiknya, ya!

Pada umumnya limbah ini terbilang lunak yang menyebabkan bakteri jadi lebih mudah dalam mengolahnya, hal itu dikarenakan limbah organik basah mempunyai kandungan air dengan kadar cukup tinggi.

Contoh limbah organik basah ada apa saja, sih? Contohnya sudah disebutkan tadi, ya, sisa bahan makanan dan kotoran makhluk hidup termasuk limbah organik basah.

Kalau diolah dengan baik, kulit buah dan sayur sisa bisa punya manfaat , lho. Misalnya, sebagai pupuk kompos ataupun kerajinan.

Namun jika diolah menjadi kerajinan harus melewati proses pengeringan terlebih dahulu, nih. Bisa dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari langsung hingga kadar air dalam limbah tersebut habis.

Limbah Organik sebagai Pakan Ternak

Limbah organik juga bisa diberikan kepada hewan ternak sebagai pakan ternak. Selain bisa langsung diberikan kepada hewan, limbah organik juga dapat dimanfaatkan menjadi pelet sebagai makanan ayam dan ikan.

Proses pengolahan limbah lunak

Dalam mengolah limbah lunak, terdapat tiga prinsip penting yang perlu diterapkan. Prinsip-prinsip tersebut dikenal sebagai 3R, yakni:

Ketika limbah-limbah lunak organik dan anorganik sudah tidak bisa dipakai kembali, maka mereka akan berakhir ke dalam proses pendaurulangan. Berikut selengkapnya proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum:

Limbah Organik sebagai Kerajinan Tangan

Meskipun pada umumnya yang dapat dijadikan kerajinan tangan ialah limbah anorganik, namun ternyata limbah organik juga dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Contohnya seperti eceng gondok yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas. Contoh lain ialah tempurung kelapa yang diolah menjadi mangkok hias, cangkir, ataupun peralatan makan lain.

Pengolahan Limbah Organik

Pengolahan limbah organik dapat dilakukan dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi kompos, biogas, serta memanfaatkan makhluk hidup pemakan sampah organik.

Salah satu cara mudah mengolah limbah organik adalah dengan membuat kompos. Selain karena mudah dibuat, kompos juga diketahui mampu menutrisi tanah, lho! Sebut saja karbon dan nitrogen yang baik untuk tanah sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman.

Terdapat dua jenis sampah organik yang dapat dijadikan sebagai kompos yaitu sampah coklat dan sampah hijau.

Sampah coklat merupakan sampah organik yang bersifat kering, contohnya daun kering, ranting, dan lembah kertas. Sementara itu, sampah hijau merupakan sampah basah yang mengandung banyak nitrogen. Contoh sampah hijau yaitu sisa makanan, sisa sayur, dan kotoran ternak.

Seperti yang eloketahui, biogas merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti gas LPG. Bahkan, biogas dinilai lebih aman dan hemat dibandingkan gas LPG. Kandungan biogas antara lain CH4, CO2, N2, H2, H2s, dan O2.

Beberapa bahan limbah organik seperti kotoran makhluk hidup, tahu, dan tempe dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi bahan biogas, bahkan sumber listrik.

Cara yang bisa dilakukan juga terbilang mudah, cukup menyiapkan wadah tertutup yang sudah diberi air sebagai penampung gas, selanjutnya diaduk hingga proses pengolahan tercampur.

Limbah lunak organik dan contohnya

Limbah lunak organik adalah jenis limbah yang umumnya mudah diuraikan atau membusuk. Limbah yang satu ini umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan ataupun produk olahannya.

Karakteristik utama limbah lunak organik yang mengandung banyak air dan mudah membusuk membuatnya harus segera dikerjakan jika memang ingin diolah. Dalam hal ini, proses pengeringan dengan sinar matahari sangat penting untuk menghilangkan kadar air dari limbah tersebut sehingga sampah tadi dapat menjadi bahan baku berbagai kerajinan.

Adapun beberapa contoh dari limbah lunak organik yang yang bisa diolah kembali menjadi sebuah kerajinan adalah: